Dilarang Pulang oleh Sang Ibu, Mahasiswa Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air: Allah Maha Baik
Cerita para calon penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membatalkan penerbangannya.
Salah seorang warga Kabupaten Mempawah Hj Rachmawati mengaku bersyukur karena selamat dari musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.
Calon penumpang pesawat tersebut batal terbang karena masih menunggu hasil tes swab PCR Covid-19.
Sesuai ketentuan Satgas Covid-19 Provinsi Kaliantan Barat, setiap penumpang dari luar tujuan Kalbar, wajib membawa dokumen tes swab PCR dengan hasil negatif.
Sesuai ketentuan itu, Rachmawati pun berusaha memenuhinya untuk bisa kembali ke Kalimantan Barat.
Baca juga: Isak Tangis di Bandara Pontianak, Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ-182: Istri dan 3 Anak Saya
Baca juga: Ini Kronologi Hilang Kontak Pesawat Sriwijaya Air Menurut Kemenhub, SJ-182 Belok ke Barat Laut
Karena hingga keberangkatan pesawat dokumen tersebut belum keluar, Rachmawati batal berangkat.
"Sebenarnya akan berangkat menggunakan pesawat tersebut, tetapi karena menunggu hasil PCR Swab baru hari ini keluar, jadi batal ikut pesawat itu," ujar Hj Rachmawati saat dikonfirmasi Tribun melalui telepon, Sabtu (9/1) malam.
Pegawai Kementerian Agama RI tersebut mengaku sudah memesan tiket pesawat melalui travel agent.
“Saya sudah hubungi travel untuk pesan tiket beberapa hari sebelumnya, tapi karena ke Pontianak harus pakai PCR Swab, jadi saya menunggu hasil itu keluar," kata mantan Qoriah Internasional era tahun 1985-1986 ini.
Ia menjelaskan, hasil tes swab PCR itu baru diketahui hasilnya pada Sabtu siang, sehingga ia pun membatalkan keberangkatan pulang menggunakan pesawat Sriwijaya Air pada hari Sabtu tersebut.
"Karena PCR Swab baru keluar tadi, akhirnya saya jadinya berangkat besok (Minggu) menggunakan pesawat Air Asia," ujar Rachmawati.
Hj Rachmawati mengatakan dirinya bersyukur masih diberi umur panjang atas batalnya berangkat mengikuti pesawat tersebut.
"Tadi banyak yang telepon juga, anak, dan saudara yang di Mempawah dan Sambas. Pihak keluarga juga sebenarnya sudah tahu kalau saya rencana pulang hari ini," katanya.
Sementara itu Agustiawan, pemuda asal Kota Singkawang juga bersyukur tidak ikut terbang dengan maskapai Sriwijaya Air yang kehilangan kontak pada Sabtu (9/1).
Dia yang saat ini sedang kuliah di Bandung, sempat ingin pulang ke Kota Singkawang dengan menumpangi pesawat Sriwijaya Air lantaran ibunda sedang sakit.
Namun, BACA SELANJUTNYA...
0 Response to "Dilarang Pulang oleh Sang Ibu, Mahasiswa Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air: Allah Maha Baik "
Post a Comment